Manusia selalu merasa dirinya benar
ketika ia tak mau disalahkan, manusia seakan melupakan nilai hidup yang ada
pada dirinya sendiri. Satu sisi manusia selalu menginginkan kesempurnaan akan
satu hal tapi dia mengabaikan untuk menjadi orang yang bisa bekerja sama, dia
mengabaikan dirinya untuk mampu menghargakan sebuah nilai lain dalam kehidupan,
perbedaan.
Manusia, tidak diciptakan oleh maha
pencipta sebagai makhluk yang berdiri sendiri. Tanpa manusia lainpun sejatinya
manusia harus mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunianya, dia punya
tumbuhan, hewan, dan makhluk lain dalam hidupnya, maka dari itu Tuhan
menciptakan kehidupan ini serba sistemik dan berkesinambungan. Tapi
kenyataannya tidak begitu, manusia hidup dengan manusia lainnya. Tidak ada satu kejadianpun yang terjadi
secara kebetulan. Sungguh memaknai sebuah kerjasama dan saling menghargai
adalah sebuah kunci indah dalam damai, manusia akan merasakan nafasnya begitu
ringan dan langkahnya begitu menyenangkan tatkala ia memegang nilai ini, saling
menghargai.
Pernah terpikir oleh kita semua
mengapa kita diciptakan dengan berbagai perbedaan, karena sungguh perbedaan itu
sangatlah indah, perbedaan itu mampu membawa diri kita menjadi manusia yang
lebih berwarna, dan bukankah banyak warna itu menunjukkan sebuah keindahan,
bagaimana pelangi disusun oleh tujuh warna yang sangat selaras membentuk
lengkungan yang indah tak terperi, bayangkan jika pelangi itu hanya memiliki
satu warna saja, merah misalnya.
Mungkin yang membaca ini sedikit
bingung mengenai apa yang sedang dibaca, di awal kita bicara tentang kebenaran
kemudian masuk ke saling menghargai dan
tentang perbedaan, tapi inilah yang akan saya angkat dalam pembicaraan saya
kali ini, adalah tentang menghargai perbedaan, menghargai adalah kunci dari
sebuah perdamaian, menghargai adalah satu – satunya jalan ketika banyak jalan
tertutup untuk mendapatkan ketenangan.
Betapa indahnya hidup dalam sebuah
perdamaian dimana semua warna yang ada saling memperindah warna lainnya dan
bukan mengacaukannya, semua orang baik itu individu maupun kelompok pasti
memiliki warna dan karakter masing – masing dalam langkah hidupnya. Hanya saja terkadang orang – orang senang
sekali memaksakan kepribadiannya untuk diperhatikan oleh orang lain, padahal
jika semuanya dilakukan secara wajar dan benar akan kita dapatkan pengakuan itu
secara sendirinya, kenyataan yang terjadi sekarang adalah manusia seringkali
menginginkan segala sesuatunya dengan keinginannya sendiri sehingga terkesan
dipaksakan, itulah yang menjadikan nilai keselarasan dan keseimbangan kehidupan
menjadi terkecoh dan kacau. Padahal hidup yang berbeda bukanlah sebuah masalah,
justru perbedaanlah yang membuat kita hidup. Jika saja masing – masing kita
memiliki perasaan itu, alangkah indah hidup ini, ketika sesuatu yang memang
tidak bisa dipaksakan kita hargai untuk keseimbangan hidup ini, maka damai
bukanlah hanya sebuah mimpi.
Menghargai sebuah perbedaan bukanlah
sebuah kalimat yang sederhana, ianya mencakup banyak sekali unsur yang ada,
perbedaan itu adalah sebuah kata yang sangat sensitif bagi telinga banyak
orang, perbedaan sering sekali menjadi akar masalah dalam setiap konflik yang
ada, itu memang sebuah keniscayaan, yang namanya perbedaan adalah segala
sesuatu yang tak mungkin disamakan, namun tidak bisa disamakan disini bukan
berarti tidak bisa di selaraskan dan seimbangkan. Air dengan minyak saja yang
tidak pernah bisa menyatu bisa berada dalam satu wadah yang sama. Itulah konsep
menghargai yang saya tawarkan, segala sesuatunya baik itu kepentingan, tanggung
jawab, nilai, budaya dan apapun bekerja sesuai porsinya, sehingga tidak
dimungkinkan terjadi benturan yang sangat merugikan.
Idealnya, menghargai perbedaan akan
terjadi manakala manusia berpikir bahwa dirinya adalah bagian dari sistem
kehidupan yang ada, mereka akan secara sadar dengan sendirinya bahwa dia tidak
bisa berkelakuan semau hatinya dan kehendaknya saja, manusia memiliki batasan
tersendiri dan batasan itu sebenarnya sudah ada pada masing – masing hati
manusia, hati kecil manusia sangat tahu mana yang benar dan mana yang salah,
mana yang melanggar aturan dan mana yang sesuai koridor, karena sejatinya hati
adalah bagian paling vital dalam kehidupan itu sendiri, kecuali hati itu memang
sejak dini sudah dicekokoi oleh nilai – nilai buruk. Namun percayalah sejahat –
jahat manusia dia pasti memiliki sisi baik dalam hatinya. coba anda tanyakan
dan lihat diri anda, anda akan perlahan menyadari diri anda adalah orang baik,
karena hati manusia pasti menyimpan kebaikan itu. mungkin selama ini perilaku
diluar batas yang ada pada diri kita dan kita lakukan secara berulang adalah
gangguan nyata dari luar dan bukan dari dalam diri kita, percayalah menghargai
ada pada diri anda, dan menghargai itu mudah ketika anda sekali lagi sadar
bahwa kita yang ada didunia ini adalah bagian dari sistem yang ada.
Akhirnya, semua yang ada didunia ini
adalah pilihan, sebagian manusia menginginkan hidup dalam damai, sabagian lagi
menginginkan kedamaian dengan caranya sendiri, dan mungkin ada bagian lain dari
manusia yang menginginkan kekacauan, jika kita pandang secara bijak hal itu
adalah bagian dari hukum alam, segala sesuatu yang ada dan terjadi dalam
kehidupan adalah siklus dan sistem dalam kehidupan manusia dan lingkungannya.
Jangan salahkan mengapa kita tidak bisa hidup dalam damai, tapi salahkan
mengapa diri kita tidak bisa menghargai perbedaan dan mendamaikan diri kita
sendiri. Saya hanya mencoba memberikan stimlus bagi pemikiran kita semua yang
katanya sudah modern untuk memikirkan kembali makna dari sistem kehidupan,
menghargai, perbedaan, dan damai. Terakhir saya ulang bahwa perbedaan tidak
akan pernah menjadi satu, tapi perbedaan bisa berjalan selaras dan seimbang,
itu kuncinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar